My Journey to Yogyakarta

Mei 19, 2017

Yogyakarta…

Satu daerah yang ingin sekali saya kunjungi dari dulu. Sempat terpikir seandainya ada tugas kerja ke Jogja supaya bisa sekalian sambil jalan-jalan. Dan.. keinginan itu akhirnya bisa terwujud. Awalnya ada keraguan di hati yang hampir membuat perjalanan ini batal. Bagaimana caranya meyakinkan orang tua supaya saya diijinkan berangkat. Disamping itu saya tipe orang yang sering “mabok”. Bukan mabok minuman keras yaa tapi mabok perjalanan terutama jika naik mobil, bus, pokoknya kendaraan yang ber-roda 4 (kok jadi buka rahasia haha). Tapi anehnya kalau saya ada di posisi driver rasa mual itu hilang (masak iya kalau naik taxi saya yang mesti jadi supirnya huaaa). Kalaupun disuruh nyetir juga belom lancar-lancar amat maklum selesai kursus keahliannya ga pernah dipake lagi. Nah kalau ditanya soal naik pesawat mah saya ga mabok, malahan saya suka. 
Berkat dorongan dari hati yang paling dalam (baca pengen jalan-jalan ke Jogja), akhirnya keraguan itu bisa saya hilangkan sedikit demi sedikit. Orang tua pun sudah mengijinkan artinya perjalanan ini sudah direstui. Berkunjung ke kota gudeg ini sudah di rencanakan dari tahun lalu. Kebetulan ada undangan pernikahan dari temannya pacar saya jadi bisa sekalian jalan-jalan dan mengunjungi beberapa tempat wisata disana.

boarding
Sebelum boarding di Bandara Ngurah Rai Bali
Saya berangkat hari Jumat pagi bersama pacar (saya biasa memanggilnya Wi Dek, Wi dalam Bahasa Bali berarti Bli/kakak sedangkan Dek singkatan dari Kadek), lumayan punya waktu 3 hari dipakai untuk keliling kota Jogja. 

sebelum take off
Nunggu take off
Tiba di Bandara Adi Sutjipto Pkl. 07.30 WIB. Setelah turun pesawat kami berjalan keluar Bandara untuk ketemu sama mas-mas dari rental motor yang sudah kami pesan sejak beberapa hari yang lalu sehingga begitu tiba di lokasi sudah ada kendaraan yang siap mengantar kemanapun kami pergi. Untuk dapat menyewa sepeda motor kita diminta untuk menunjukkan identitas diri sebagai jaminan yang akan disimpan sampai motor itu dikembalikan. Harga sewa motor Rp.50.000/hari sudah termasuk dengan 2 buah helm dan juga jas hujan.
Setelah proses administrasi beres, kami berangkat menuju tempat yang sudah ditulis dalam itinerary. Lokasi pertama yang kami datangi adalah Pura Jagatnatha yang letaknya tidak jauh dari Bandara. Hanya berkendara kurang lebih 15 menit, itu sudah termasuk singgah untuk isi bensin. Sampai di lokasi, Pura Jagatnatha ini cukup sepi sehingga suasananya sangat tenang untuk melakukan persembahyangan. Di Jaba Pura (di luar area) terdapat keran air untuk membasuh tangan dan juga kotak selendang. Untuk sarana persembahyangan sudah kami bawa dari Bali. Ransel dan barang bawaan kami taruh di Jaba Pura. Selesai sembahyang jangan lupa ritualnya :D
pura jagatnatha yogyakarta
Pura Jagatnatha Yogyakarta
Agenda selanjutnya adalah berkunjung ke salah satu rumah sahabat lamanya pacar saya jaman SMA dulu untuk nyerahin titipan yang sudah dibawa sejak tadi. Lokasinya ada di daerah Seturan. Saya baru pertama kalinya ketemu sama Mbak Rani / dr. Rani lebih tepatnya. Kurang lebih sekitar 30 menit kami ngobrol sambil nyemil ditemani kedua orang tuanya yang memang begitu akrab dengan Wi Dek. Kami pun berpamitan untuk menuju tempat selanjutnya. Karena saat itu belum waktunya untuk check in dan atas saran dari Ibunya Mbak Rani akhirnya ransel yang berat kami titipkan disana supaya lebih enak jalan-jalannya.
Masih dengan agenda mengunjungi sahabat lama atau keluarga dekatnya Wi Dek pas jaman SMA. Kami bergerak dari Seturan menuju Babarsari rumahnya Mas Tio (yang mau nikah besok). Begitu pintu di buka, si Mbak assisten rumah tangga terlihat bingung karena ada orang asing yang datang dan nanyain semua isi rumah. Tapi ketika Ibunya Mas Tio melintas dan terkejut melihat kami ada di depan pintu. Ternyata tante masih ingat muka Wi Dek meskipun sudah bertahun-tahun ga ketemu. Kami ngobrol di teras depan dan beberapa camilan pun disuguhkan sama si Mbak. Tidak lama kemudian Ayahnya Tio keluar dan memberikan souvenir pernikahan dari acara kemarin. Ini sih lebih cocok dibilang Saya yang nemenin si pacar reunian sama kawan lama. Setelah semua titipan di serahkan artinya kami sudah bisa jalan – jalan yey.. Selesai berpamitan dengan om dan tante, kami keluar dari Babarsari menuju lokasi wisata selanjutnya.

Ikuti terus ceritaku ya..

Tips : selalu siapkan itinerary / rencana perjalanan kalau kalian mau bepergian ke suatu daerah. Supaya waktu yang kalian punya untuk mengunjungi beberapa tempat wisata bisa lebih efektif dan terjadwal dengan baik.

You Might Also Like

3 comments

  1. mantap kakak... ditunggu cerita selanjutnya, so exited to wait your another story

    BalasHapus
  2. Ke jogja ko ga nyobain gudeg nya mba ??hehehe

    BalasHapus