2 DAYS IN LOMBOK

September 29, 2020

Liburan singkat ke Pulau Lombok

    Liburan ke Lombok kali ini terbilang sangat singkat. Saya dan suami berangkat hari Jumat malam sepulang kerja menggunakan sepeda motor. Berkendara dari Gianyar menuju pelabuhan Padang Bai yang terletak di Karangasem menempuh waktu sekitar 1 jam perjalanan. Tetapi ternyata perjalanan kami tidak berjalan mulus sesuai harapan. Antrean panjang terjadi di pintu masuk loket kendaraan Padang Bai. Rupanya kapal menuju Lombok hanya ada 1 yang bisa bersandar sehingga kami harus menunggu berjam-jam lamanya untuk masuk ke kapal. Kami tiba di Padang Bai pukul 23.00 Wita dan kami baru bisa masuk kapal pukul 2.30 wita. Akhirnyaa kami bisa tidur beberapa jam kedepan sampai tiba di Lembar. Setelah hampir 6 jam perjalanan menyebrangi selat Lombok, kami tiba di Lembar pkl. 08.00 WITA. Yuk senyum dulu bersiap untuk berlabuh di Lembar..


DAY 1

DESA SUKARARA

    Setibanya di pelabuhan Lembar, kami turun kapal dan melanjutkan perjalanan ke Desa Sukarara kurang lebih memerlukan waktu 30 menit. Desa Sukarara terletak di Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah yang merupakan desa wisata tenun songket khas Lombok. Nah pas banget waktu liburan kesini lagi ada pameran, jadi kami bisa melihat langsung bagaimana membuat tenun songket dengan berbagai motif.

Setelah berjam-berjam berjalan di sepanjang pameran Desa Sukarara dan membeli songket hasil karya ibu-ibu setempat, kami pun melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya. 

BUKIT MERESE

Letaknya yang cukup tinggi membuat kami harus melewati jalan setapak yang berkelok untuk sampai kesana. Lelah kalian akan terbayar dengan pemandangan rerumputan dan angin segar yang ada di puncak. Buat kalian yang datang bersama pasangan bisa juga sekalian jadi lokasi prewed yaa 


SADE VILLAGE

Desa Sade berlokasi di Daerah Rembitan, Kecamatan Puju, Lombok Tengah. Berkunjung ke Desa Sade ini membawa kita ke tempat yang masih sangat tradisional. Ada beberapa hal unik yang akan ditemui disini. Sesuai informasi dari salah satu warga yang menemani kami sepanjang perjalanan berkeliling Desa Sade, lantai di rumah-rumah warga dilumuri dengan kotoran kerbau/sapi yang masih hangat setiap beberapa waktu. Tujuannya untuk menguatkan lantai dan membersikan dari debu-debu yang melekat.

Proses perkawinan di Desa Sade juga masih unik. Saat akan menikah, perempuan harus diculik dulu oleh calon pengantin laki-lakinya. Tempat bertemunya laki-laki dan perempuan sebelum diculik adalah di depan Pohon Cinta. Sesuai info dari warga setempat, pohon ini adalah pohon nangka yang sudah mati tetapi masih diabadikan sebagai Pohon Cinta.

Perempuan di Desa Sade wajib bisa menenun. Remaja yang belum bisa menenun tidak diijinkan untuk menikah karena para perempuan di desa ini rata-rata bermatapencaharian sebagai penenun.

DAY 2

GILI TRAWANGAN

Belum lengkap rasanya kalau jalan-jalan ke Lombok tidak berkunjung ke Gili Trawangan. Setelah sarapan kami berangkat ke Pelabuhan Bangsal. Disana disediakan tempat parkir kendaraan yang teduh jadi ga perlu khawatir helm akan basah kena hujan atau kepanasan karena berjemur. Setelah membeli tiket boat kami bersiap untuk menuju Gili Trawangan. Perjalanan dari Pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan sekitar 25 menit. Jangan lupa pakai sunblock ya supaya kulit ga gosong hehehe.


Berkeliling Gili Trawangan dengan sepeda bisa dilakukan sekitar 1 jam. Tergantung dari kecepatan mengayung sepeda dan seberapa lama berhentinya. Waktu itu kami berhenti tentunya untuk ambil foto dan juga membeli beberapa camilan. Masih ada 2 pulau kecil lain yang belum kami singgahi. Karena waktu yang tidak memungkinkan jadi wisata ke Gili Air dan Gili Meno ditunda dulu yaa.

Terima kasih sudah berkunjung..

See you in my next blog..

Note : Perjalanan ini dilakukan sebelum adanya pandemi Covid 19, jadi masih bebas bisa liburan ya

 

You Might Also Like

0 comments